Rabu, 05 Maret 2008

Teknik Menggosok Gigi yang Baik dan Benar

Menyikat gigi tidak sama dengan menyikat WC….gosroook…gosroook.. sekuat tenaga, meskipun mulut yang kotor memang lebih jorok dari pada WC…karena mulut khan merupakan kebun binatang bakteri…

mau tahu cara menyikat gigi yang baik dan benar…?

Pertama pilih sikat yang bulu2nya tidak terlalu kasar maupun halus…jadi “yang sedang2 saja” kata Evy tralala…

Selanjutnya perhatikan gambar berikut dan lakukan dengan gently, sesuai urutan berikut

brushing.JPG

1. letakkan posisi sikat 45 derajat terhadap gusi
2. Gerakan sikat dari arah gusi kebawah untuk gigi Rahang Atas (seperti mencungkil)
3. Gerakan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah
4. Sikat seluruh permukaan yang menghadap bibir dan pipi serta permukaan dalam dan luar gigi dengan cara tersebut.
5. Sikat permukaan kunyah gigi dari arah belakang ke depan.

menyikat-gigi.JPG

Tambahan karena respon pak Urip:

Mengapa menggunakan cara vertikal tersebut? Karena tujuan menyikat gigi adalah mengangkat sisa makanan yang biasanya menumpuk di leher gusi, gerakan horisontal selain tidak mengangkat sisa makanan yg terletak di sela2 gigi, juga akan menyebabkan perlekatan papila gusi (gusi yg terletak di antar gigi2) lama2 lepas sehingga akar gigi lama2 terbuka hal ini lama kelamaan dapat menyebabkan rasa linu meski gigi masih sehat.. tapi tidak bertahan lama sampe tua, akibat resopsi tulang alveolar.

Ok selamat mencoba….

Inisiatif Kesehatan Gigi dan Mulut Sebagai Upaya Dukungan Terhadap Paradigma Sehat


Inisiatif Kesehatan Gigi dan Mulut Sebagai Upaya Dukungan Terhadap Paradigma Sehat E-mail



Saat ini masyarakat Indonesia perlu diberdayakan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut dengan mencegah, merawat dan memelihara kesehatan gigi.

Pemberdayaan ini harus dimulai sejak dini melalui program edukasi dan sosialisasi yang terarah dan terfokus. Hal inilah yang menjadi pemikiran dasar untuk mewujudkan karya sosial Pepsodent melalui Inisiatif Kesehatan Gigi dan Mulut yang disosialisasikan tanggal 31 Maret 2005 di Jakarta.

Berdasarkan temuan dari beberapa penelitan dan situasi konkret masyarakat Indonesia, kesadaran untuk merawat dan memelihara kesehatan gigi dan mulut dari berbagai tingkatan usia masih perlu dikembangkan.

Menurut penelitian Pepsodent pada bulan November tahun 2004, sekitar 60% kaum ibu baru mengetahui adanya masalah dengan gigi anak-anak mereka bila anak-anak memberitahukan keluhan yang terjadi pada giginya. Menurut Drg. Rini Zaura MDS dari Bagian Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia mengatakan, “Upaya pencegahan dan penyuluhan kepada ibu dan anak diperlukan untuk mengubah perilaku yang berpengaruh terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut misalnya pengetahuan perawatan dan menyikat gigi.”

Selain itu, jumlah orang dewasa di Indonesia yang memiliki tartar pada gigi cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa banyak orang masih meremehkan tartar pada gigi, yang awalnya tidak mengganggu namun nantinya dapat menyebabkan gusi berdarah, gigi berlubang atau infeksi, yang akhirnya menyebabkan tanggalnya gigi.

Berangkat dari situasi dan kondisi masyarakat Indonesia inilah Pepsodent mempertajam dan menyatukan semua karya sosialnya selama 10 tahun terakhir dalam program Inisiatif Kesehatan Gigi dan Mulut. Melalui visinya untuk membantu masyarakat meningkatkan kesadaran akan kesehatan mulut dan gigi, program Inisiatif pada tahun ini rencananya akan melaksanakan beberapa kegiatan utama yaitu, Pekan Keluarga (Family Day) yang mencakup kegiatan kegiatan konsumen di mal-mal dan kunjungan sosial ke beberapa panti asuhan di beberapa kota, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya dan, Pontianak.

Program lainnya seperti School Program atau penyuluhan tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut juga telah dilakukan di 7000 SD yang tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Banjarmasin, Pontianak dan Makassar atau kurang lebih 9% dari populasi dari anak SD di Indonesia dan diharapkan di masa yang akan datang dengan adanya program Inisiatif untuk Kesehatan Gigi dan Mulut ini, jumlah anak SD yang mendapatkan fasilitas ini akan meningkat. “Program-program Inisiatif dijalankan sesuai dengan Paradigma Sehat, lebih penting membuat orang tetap sehat daripada mengobati orang sakit. Karena itulah, memberdayakan masyarakat untuk dapat memelihara dan merawat giginya merupakan perwujudan semangat dan komitmen dari Inisatif Kesehatan Gigi dan Mulut, “ menurut Eva Arisuci Rudjito, Marketing Manager Oral Care Unilever Indonesia.

Saat ini untuk melaksanakan berbagai kegiatan tersebut, Pepsodent akan bekerja sama dengan pihak-pihak yang mempunyai tujuan dan fokus serupa yaitu Departemen Kesehatan, pihak akademisi, dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia. Dengan demikian, PIDH mengharapkan agar kesehatan gigi dan mulut di Indonesia akan terwujud sesuai kebijakan Indonesia Sehat 2010